Cerita Tentang Kesendirian dan Kesepian-The Puppeteer


Cerita Tentang Kesendirian dan Kesepian merupakan resensi atas buku The Puppeteer karya Jostein Gaarder terbitan Penerbit Mizan
Hasil Scan Pribadi


Judul Buku : The Puppeteer

Penulis : Jostein Gaarder

Penerjemah : Irwan Syahrir

Penerbit : Mizan

Cetakan/Terbit : 1/September 2017

Tebal : 352 hal

Isbn :978-602-441-024-7

Jostein Gaarder adalah penulis novel filsafat Sopie’s World (ter. Indonesia: Dunia Sopie, Mizan, 1996) yang merupakan salah satu novel terlaris di dunia. Sopie’s World telah diterjemahkan dalam 50 bahasa dan menjadi referensi pengenalan filsafat. (Halaman kulit cover buku The Puppeteer)

The Puppeteer sendiri merupakan karya terbaru dari Jostein Gaarder. Di sini pembaca akan diajak berkenalan degan tokoh Jakop. Di bagian awal sang tokoh diceritakan menghadiri acara pemakaman Erik Lundin. Kehidupan awal Erik adalah seorang mahasiswa doktoral Swedia yang datang ke Olso naik kereta di musim gugur 1946, untuk menyelesaikan program doktoralnya tentang puisi Edda dan peninggalan mitos Norse menurut keterangan dari hasil penelitian Magnus Olsen sepanjang setengah abad (hal 22). Di sini sebenarnya antara Jakop dan Erik, mereka tidak memiliki hubungan keluarga. Hanya sebatas teman (hal 22).

“Jika ditanya oleh keluarga, akan kujawab bahwa aku pernah mengambil kuliah-kuliahnya, namun kami kemudian terus membina kontak informal bertahun-tahun hingga akhirnya aku bisa menyebutnya sebagai teman.” (hal 22)

Tidak dipaparkan secara jelas siapa Jakop dan keluarganya, cerita langsung dibuka dengan sang tokoh utama ini menghadiri pemakaman erik Lundin yang dia sebut sebagai teman. Di dalam gereja dia duduk dekat baris terdepan dan di samping lorong, di sebelah kanan (hal 19). Di sini dia bertemu dengan keluarga besar almarhum.

Dia juga menghadiri pemakaman Andrine seorang sopir taksi. Berawal, ketika dia meminta izin baik-baik untuk memakai mobil istrinya untuk pergi ke Asgardstrand mengunjungi tantenya justru mendapat perlawanan keras. Akhirnya dia mengalah dan lebih memilih naik taksi saja. (hal 64)

“Andrine Siggerud, seorang wanita berpenampilan menarik yang berusia sekitar akhir tiga puluhan, mungkin beberapa tahun lebih tua daripada aku, bermata cokelat, dan berambut cokelat, ikal, dan panjang.” (hal 64)

Hingga hubungan keduanya semakin dekat. Wanita itu bercerita bahwa dirinya bercita-cita ingin menulis buku tentang cerita-cerita yang didengarnya selama ini dari kursi belakang taksinya. Seorang sopir taksi pastilah mendengar macam-macam, kadang-kadang terlalu banyak juga. Sepanjang kariernya sebagai sopir taksi, dia sudah mengalami harus menjadi semacam konselor, psikoterapis, atau penasihat hukum. (hal 71-72)

“Kalau perjalannya memakan waktu panjang, kadang dia meminta penumpang yang duduk di kursi belakang bercerita tentang hidupnya. Bisa jadi untuk kenyamanannya karena bukan dia yang harus banyak bicara, tapi juga karena: Andrine suka mendengarkan cerita orang.” (hal 72)

Suatu kali Jakop mengajak Andrine makan di restoran di Olso. Malam itu dia merasa waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya. Dia menggamit tangan wanita itu, namun Andrine menarik tanggannya dan berkata bahwa dia baru-baru ini berkenalan dengan seorang lelaki bernama Rolf. Sejak saat itu, Jakop tidak pernah menghubunginya lagi. (hal 73)

Berita kematian wanita itu baru diketahui sang tokoh bertahun-tahun kemudian melalui koran Afterposten, awal 2002. Andrine “akhirnya menyerah dalam pergulatannya melawan kanker dan tidur dengan tenang dikelilingi keluarga terkasih.”(hal 74)

Bisa disimpulkan bahwa penulis ingin menyampaikan pesan tentang kesendirian dan kesepian. Jakop sang tokoh utama dibuat tidak memiliki keluarga sehingga dia merasa sendirian dan kesepian. Nah, untuk memenuhi hasrat rindunya pada keluarga, maka dia memutuskan menghadiri acara pemakaman orang yang bukan bagian dari keluarganya.
Toni Al-Munawwar
Toni Al-Munawwar Toni Al-Munawwar adalah seorang blogger dan penulis buku. Ia mulai menekuni dunia menulis dari blog pribadinya. Beberapa tulisannya pernah dimuat media cetak dan elektronik.

Posting Komentar untuk "Cerita Tentang Kesendirian dan Kesepian-The Puppeteer"