Dari Gambar Bipmap Ke Vektor; Sulit Tapi Seru dan Asyik Bagi Pemula

gambar bipmap
Ray Piedra on Pexels



Postingan ini merupakan kelanjutan dari yang kemarin ya, masih seputar pengalaman membuat kartun. Setelah beberapa kali mengalami kegagalan, akhirnya saya bisa mendapatkan hasil yang cukup lumayan untuk gambar kartun ini.

Bagi pemula, mengubah gambar atau foto menjadi kartun itu cukup sulit. Ya, bahkan saya cukup kewalahan mempelajari tutorialnya. Ada dua jenis gambar yang saya tahu, yaitu bipmap dan vektor. Nah, dari keduanya ini tentu ada perbedaan.

Apa bedanya?

Kalau nggak salah, seingat saya gambar bipmap itu ketika di zoom atau perbesar akan pecah, buram, atau blur. Sedangkan gambar vektor tidak, ia masih tampak cukup jelas meskipun diperbesar.

Nah, dalam pembuatan kartun ini saya menggunakan sebuah foto. Foto ini termasuk dalam bipmap sebab agak pecah jika diperbesar. Apa tingkat kesulitannya? Kemarin kan saya sudah jelaskan bahwa untuk bisa membuat gambar kartun ini dari sebuah foto, dibutuhkan pendetailan dalam membuat objek.

Kartun ini masuk kedalam gambar vektor, jadi tidak blur ketika di zoom. Ok, mari kita lanjutkan, apa saja sih pendetailannya? Mungkin ada yang bertanya demikian. Sederhananya begini, ketika menggambar objek atau wajah, nah, yang akan digambar itu kan meliputi seluruh objek yang ada di bagian wajah. Seperti rambut, kepala, alis mata, mata, bibir, hidung dan telinga.

Pada saat membuat bagian mata misalnya, lekukkan yang kita buat harus semirip mungkin dengan aslinya agar tampak realis dan nyata. Di sinilah, letak kesulitannya, kita harus menggambar setiap lekukkan yang menjadikan gambar itu lebih hidup.

Selain itu pemilihan warna juga sangat menentukan. Di dalam sebuah gambar, kita tentu sering melihat ada bagian yang terang dan gelap. Bagian yang terang biasanya terkena pantulan dari sinar. Bisa sinar lampu atau matahari. Agar gambar yang dibuat bisa tampak nyata, maka kita juga harus menampilkan sisi gelap dan terang.

Kedua sisi itu, gelap dan terang, ditentukan oleh proses perwarnaan. Di dalam sebuah warna, sering kita temukan ada warna merah muda, merah tua, biru muda, biru tua, hijau muda, hijau tua, cokelat muda, dan cokelat tua. Gunanya apa?

Agar gambar yang telah dibuat bisa tampak lebih hidup. Misalnya ada bagian wajah yang terkena sinar matahari, tentu warna kulit yang terkena sinar itu tampak lebih terang, silau, dan bercahaya dibandingkan yang tidak. Bukan, begitu?

Nah, untuk memunculkan efek seperti itu dibutuhkan keahlian dalam hal perwarnaan. Misalnya warna langit itu kan terkadang setengah biru muda, setengahnya lagi biru tua. Betul? Nah, pada saat merwarnai pun kita juga begitu, mengikuti warna aslinya seengah biru muda dan setengahnya lagi biru tua agar gambar itu bisa tampak seperti nyata.

Berapa lama membuat ini?

Untuk proses pembuat gambar kartun ini, tidak bisa dipastikan berapa lama proses pembuatannya. Sebab, kemampuan setiap orang itu berbeda-beda, ada yang cepat menguasai sehingga tidak butuh waktu lama, ada juga yang lambat sehingga butuh waktu yang lebih panjang.

Kalau saya pribadi, cukup lama hari pertama belajar butuh waktu kurang lebih 3,5 jam dan hari kedua kurang lebih 2,5 jam. Memang, hasilnya belumlah tampak sempurna masih banyak kekurangannya. Tetapi, ini merupakan pengalaman baru buat saya pribadi selama dua hari ini berkutat dengan grafis.

Apa perasaannya?

Tentu rasanya cukup puas dan senang saat melihat hasilnya jauh lebih baik dari sebelumnya. Karena tingkat kesulitannya yang bisa dibilang cukup lumayan, sehingga hasil seperti ini saja sudah alhamdulillah sekali buat seorang pemula seperti saya. Ok, itulah pengalaman saya ketika membuat kartun.
Toni Al-Munawwar
Toni Al-Munawwar Toni Al-Munawwar adalah seorang blogger dan penulis buku. Ia mulai menekuni dunia menulis dari blog pribadinya. Beberapa tulisannya pernah dimuat media cetak dan elektronik.

Posting Komentar untuk "Dari Gambar Bipmap Ke Vektor; Sulit Tapi Seru dan Asyik Bagi Pemula"